Kupang – Sebanyak 11 peserta Seleksi Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Tahun Anggaran 2025 di Panitia Daerah (Panda) Polda NTT telah resmi memulai tahapan seleksi. Dari total 60 pendaftar, hanya 11 orang yang lolos verifikasi administrasi, terdiri dari tujuh pria dan empat wanita dengan latar belakang pendidikan seperti kedokteran umum, teknik elektro, sistem informasi, ilmu komunikasi, dan teknik informatika.
Proses seleksi diawali dengan pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta integritas di Rupatama lantai III Polda NTT, Senin (20/1/2025) yang dipimpin oleh Wakapolda NTT Brigjen Pol Awi Setiyono. Acara tersebut dihadiri oleh Irwasda Kombes Pol Murry Miranda, Ka SPN Kombes Pol Nanang Putu Wardianto, Karo SDM Kombes Pol Juli Agung Pramono, seluruh ketua tim, pengawas internal dan eksternal, perwakilan orang tua, serta para peserta seleksi.
Wakapolda NTT menegaskan bahwa proses seleksi ini dilakukan dengan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (BeTAH) serta menggunakan metode clear and clean. Penandatanganan pakta integritas merupakan bentuk komitmen moral antara peserta dan panitia untuk memastikan seleksi berlangsung bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Dalam sambutannya, Wakapolda menyampaikan bahwa tujuan utama dari proses ini adalah mencetak calon perwira Polri yang unggul, kompetitif, dan bermoral di era Police 4.0. Seleksi SIPSS, katanya, akan berjalan sesuai jadwal dari 13 Januari hingga 11 Februari 2025, mencakup beberapa tahapan seperti verifikasi administrasi, pemeriksaan kesehatan, tes psikologi, tes kompetensi keahlian (TKK), hingga sidang kelulusan.
Wakapolda juga menekankan pentingnya metode one day service, di mana hasil seleksi dapat diketahui pada hari yang sama untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.
Dalam arahannya, Wakapolda meminta peserta untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya melalui belajar, berdoa, berlatih, dan meminta restu dari orang tua. Ia juga mengingatkan peserta untuk tidak tergiur dengan tawaran calo yang menjanjikan kelulusan. “Semua hasil yang diraih berasal dari usaha kalian sendiri, bukan dari bantuan orang lain,” tegasnya.
Wakapolda juga mengimbau peserta untuk menjaga moral dan integritas selama proses seleksi, termasuk menghindari tindakan yang dapat merugikan diri sendiri, seperti pelanggaran hukum, asusila, atau pelanggaran lalu lintas. Ia juga mengingatkan peserta untuk siap menerima hasil seleksi, mengingat kuota kelulusan ditentukan oleh Mabes Polri.
Proses seleksi ini diawasi secara ketat oleh pengawas internal dari Itwasda dan Propam Polda NTT, serta pengawas eksternal seperti IDI, Dispora, LLDikti, dan Dinas Dukcapil. Hal ini untuk menjamin bahwa seleksi berjalan adil, transparan, dan bebas dari intervensi pihak manapun.
Wakapolda mengingatkan orang tua peserta untuk tidak percaya pada oknum yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan tertentu. “Seleksi ini tidak dipungut biaya. Percayalah pada proses dan doakan putra-putri Anda agar berhasil,” ujarnya.
Dengan komitmen pada integritas dan transparansi, Wakapolda berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Ia menutup sambutannya dengan pesan motivasi kepada peserta: “Jadilah kebanggaan keluarga dan Polri dengan menjaga moral dan memberikan usaha terbaik kalian.