Kupang, 19 Februari 2025 – Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Hendry Novika Chandra, S.I.K., M.H. hadir sebagai narasumber dalam Talk Show di TVRI Kupang yang membahas potensi ekonomi hijau di NTT. Acara ini juga dihadiri oleh Danrem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, S.E., M.M., yang memberikan pandangannya mengenai peran TNI dalam mendukung program swasembada pangan di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menegaskan bahwa strategi nasional yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto berfokus pada ketahanan pangan dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Untuk mendukung strategi ini, Korem 161 Wirasakti Kupang mengerahkan seluruh jajarannya guna memastikan ketahanan pangan dapat diwujudkan secara modern dan adaptif.
“Kami telah memerintahkan seluruh Babinsa untuk mendukung program ini, dengan masing-masing Kodim bertanggung jawab terhadap 200 hektar lahan pertanian. Hal ini juga sejalan dengan program dari Kepala Staf Angkatan Darat yang menitikberatkan pada ketahanan pangan, ketersediaan air, serta pencegahan stunting,” ujar Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes.
Sementara itu, Kombes Pol. Hendry Novika Chandra menyampaikan bahwa Polri juga mengambil langkah proaktif dalam mendukung program swasembada pangan. Polri telah merekrut Bintara khusus di bidang pertanian, perikanan, dan gizi, yang nantinya akan bertugas mendampingi masyarakat dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan. Selain itu, Polri juga melakukan pendataan terhadap lahan-lahan produktif serta mengawal distribusi pupuk dan bibit unggul agar tepat sasaran.
“Kami telah membentuk satuan khusus yang bertugas untuk mengawal program ketahanan pangan. Sejak awal Januari, telah dilakukan penanaman jagung secara serentak, dan diharapkan pada akhir Februari ini kita bisa mulai panen. Target kami adalah menghasilkan 1.500 ton jagung pada tahap pertama,” ujar Kombes Pol. Hendry Novika Chandra.
Dalam upaya pengembangan lebih lanjut, Polda NTT juga melakukan pendataan terhadap alat-alat pertanian yang dibutuhkan serta berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI dan pemerintah daerah. Wilayah yang menjadi fokus utama adalah lahan-lahan produktif yang sudah ada, serta optimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah dan kantor.
Selain itu, teknologi pertanian juga menjadi perhatian utama dalam mendukung program ini. Masyarakat dan kelompok tani didorong untuk mengajukan bantuan alat pertanian modern guna meningkatkan efisiensi produksi. Sistem pemantauan yang terintegrasi juga diterapkan untuk memastikan setiap tahapan pertanian berjalan dengan baik.
Sebagai penutup, Kombes Pol. Hendry Novika Candra mengimbau seluruh masyarakat di wilayah hukum Polda NTT untuk terus meningkatkan kompetensi dalam mengelola sumber daya pertanian yang ada.
“Negara kita adalah negara agraris yang kaya akan sumber daya. Dengan kolaborasi dan gotong royong, kita bisa mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mari kita sukseskan program ini demi masa depan yang lebih baik,” tutupnya.