Kupang, NTT – Sebanyak 58 Calon Taruna (Catar) Akademi Kepolisian (Akpol) mengikuti ujian tes kesamaptaan jasmani yang digelar di lapangan Mapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (19/5/2025). Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya merupakan calon taruni atau Catar Polwan.
Tes kesamaptaan jasmani ini menjadi salah satu tahapan krusial dalam proses seleksi Catar Akpol. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kesiapan fisik dan daya tahan tubuh para peserta sebagai syarat dasar mengikuti pendidikan di Akademi Kepolisian.
Pelaksanaan tes terbagi dalam dua kategori, yaitu Samapta A dan Samapta B. Pada Samapta A, peserta diuji dengan lari selama 12 menit tanpa henti. Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan fisik dan kemampuan aerobik para Catar.
Sementara itu, Samapta B terdiri dari lima item tes. Untuk peserta pria dilakukan pull-up, sedangkan peserta wanita melaksanakan chinning. Seluruh peserta juga mengikuti tes sit-up dan push-up yang masing-masing dilakukan selama 1 menit. Selain itu, mereka menjalani shuttle run, yaitu lari bolak-balik sejauh 10 meter sebanyak enam kali. Pada bagian akhir, seluruh peserta diwajibkan menempuh renang sejauh 25 meter tanpa alat bantu, sebagai bentuk uji ketahanan dan kemampuan dasar air.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda NTT, Kombes Pol Dr. H. Juli Agung Pramono, S.H., S.I.K., M.Hum., yang menyampaikan bahwa pelaksanaan tes ini telah dirancang untuk benar-benar menjaring calon-calon terbaik.
“Tes kesamaptaan jasmani ini merupakan bagian penting dalam proses seleksi Catar Akpol. Kami memastikan bahwa seluruh tahapan dilaksanakan sesuai standar dan ketentuan, dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas,” ujar Kombes Pol Juli Agung Pramono.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda NTT Kombes Pol. Murry Mirranda, S.I.K., M.HT, dan Kabidpropam AKBP Muhammad Andra Wardhana, S.H., S.I.K., M.Tr.Opsla, Polda NTT yang secara langsung memantau jalannya tes. Kehadirannya merupakan bentuk pengawasan agar seluruh rangkaian proses seleksi berjalan objektif dan bebas dari intervensi.
Dengan seleksi yang ketat dan berstandar tinggi, diharapkan para Catar yang lolos merupakan individu yang tidak hanya memiliki fisik prima, namun juga mental yang tangguh untuk menjadi pemimpin Polri masa depan.
Dari hasil sementara delapan orang dinyatakan gugur pada Jasmani A dan B sehingga tidak bisa lanjut ke renang.