Bajawa – Dalam rangka menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan bebas dari berbagai penyakit masyarakat, Polres Ngada menggelar patroli terpadu Operasi Pekat Turangga 2025 di wilayah Kabupaten Ngada, Jumat (23/5). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Ngada, AKP Bambang Hartoyo, dan melibatkan personel dari berbagai satuan tugas.
Patroli dimulai dengan apel persiapan di Mapolres Ngada, dilanjutkan dengan pergeseran menuju titik-titik rawan, seperti Terminal Kota Bajawa dan Jalan Trans Flores Watujaji. Di lokasi, personel gabungan melaksanakan serangkaian kegiatan yang bersifat edukatif sekaligus penegakan hukum.
“Kami tidak hanya hadir untuk menindak, tapi juga memberi pemahaman kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga lingkungannya dari aktivitas yang meresahkan,” ujar AKP Bambang dalam keterangannya.
Dalam kegiatan tersebut, petugas:
- Mengatur lalu lintas dan memberikan sosialisasi kepada pengendara mengenai keselamatan berkendara;
- Mengimbau sopir agar tidak membawa atau mengedarkan minuman keras seperti arak dan tuak;
- Menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada para pedagang dan warga agar turut melaporkan jika mengetahui aktivitas mencurigakan;
- Melakukan penyitaan terhadap barang kadaluarsa, minuman beralkohol, dan senjata tajam (sajam) yang ditemukan di lokasi.
Hasil nyata dari kegiatan ini adalah penyitaan 30 liter miras tradisional jenis moke yang ditemukan dibawa oleh salah satu warga di sekitar lokasi patroli. Barang bukti tersebut langsung diamankan oleh petugas.
“Kami ingin masyarakat paham bahwa miras ilegal bisa menjadi pemicu tindak kriminal lain. Pencegahan harus dimulai dari kesadaran bersama,” tambah AKP Bambang.
Sasaran Operasi Pekat ini mencakup berbagai bentuk penyakit masyarakat seperti perjudian, prostitusi ilegal, premanisme, peredaran narkoba, hingga senjata ilegal. Operasi ini dijalankan berdasarkan Surat Perintah Kapolres Ngada Nomor: SPRIN/251/V/1.3.OPS/2025 yang berlaku dari 15 hingga 29 Mei 2025.
Tujuannya jelas: menekan angka kriminalitas dan menciptakan rasa aman di tengah masyarakat. Dengan pendekatan yang humanis, operasi ini juga bertujuan membangun kepercayaan dan sinergi antara aparat dan warga.
Hingga kegiatan berakhir pada pukul 11.00 WITA, situasi berlangsung aman dan kondusif. Masyarakat pun terlihat antusias dan kooperatif mengikuti arahan petugas.