Kupang — Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polda Nusa Tenggara Timur kembali menegaskan komitmennya dalam merawat tali silaturahmi dan kepedulian terhadap keluarga besar Polri. Salah satu bentuk konkret dari semangat tersebut adalah kegiatan Anjangsana ke rumah para Purnawirawan, Warakawuri, dan Anggota Polri yang menderita sakit menahun, yang dilaksanakan pada Rabu (26/6/2025).
Kegiatan yang digelar serentak di sejumlah titik ini dipimpin langsung oleh Irwasda Polda NTT Kombes Pol Murry Miranda, S.I.K., serta dihadiri oleh sejumlah pejabat utama, antara lain Dirbinmas, Dansat Brimob, Kabidkum, Dirsamapta, Kabid TIK, Ka SPN, dan Kasetum serta pengurus Bhayangkari Daerah NTT.
Kunjungan Penuh Empati dan Haru
Anjangsana ini menyasar sejumlah purnawirawan yang tinggal di wilayah Kota Kupang, khususnya di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa. Beberapa rumah yang dikunjungi antara lain, runah Alm. Purnawirawan Serka Alfonsius Keda, Alm. AKP Thomas Duky (Purnawirawan Brimob) dan Serma (Purn) Petrus TJ Diaz.
Mereka atau keluarga mereka menerima kunjungan dan tali asih dari Polda NTT, sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengabdian selama aktif berdinas. Tak sedikit momen haru mewarnai kegiatan ini, apalagi ketika petugas menyambangi rumah-rumah yang dihuni oleh anggota keluarga yang mengalami duka, keterbatasan fisik.
Bukti Nyata Polri Hadir dan Peduli
Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., melalui Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Bhayangkara yang sarat makna.
“Hari Bhayangkara bukan hanya tentang seremoni dan capaian institusi, tapi juga momen untuk merangkul dan memberi perhatian kepada keluarga besar Polri yang telah berjasa. Inilah bentuk nyata kehadiran Polri yang humanis,” ujar Kombes Pol Henry.
Perhatian untuk yang Terlupakan
Salah satu penerima kunjungan, Purnawirawan Petrus TJ Diaz (80 tahun), masih menjalani pengobatan intensif akibat komplikasi diabetes dan gagal ginjal. Ia harus menjalani cuci darah dua kali seminggu sejak enam tahun terakhir. Keluarganya mengaku sangat terharu atas perhatian yang diberikan.
Kondisi serupa juga dialami oleh keluarga alm. Thomas Duky, yang menyampaikan bahwa dua anaknya telah meninggal dunia dan satu mengalami cacat fisik. Dalam kunjungan ini, selain bantuan sosial, diberikan pula semangat dan dukungan moril bagi seluruh keluarga.
Semangat Bhayangkara yang Menyatukan
Dengan pakaian dinas lapangan (PDL II), rombongan Polda NTT menyapa para keluarga dengan penuh empati. Suasana hangat dan kekeluargaan begitu terasa, membuktikan bahwa Bhayangkara bukan hanya nama institusi, tetapi juga simbol kekuatan solidaritas.
“Kami ingin keluarga besar Polri tahu, bahwa mereka tidak pernah dilupakan. Kami datang bukan hanya membawa bantuan, tapi juga membawa doa dan rasa hormat,” tutup Kombes Pol Henry.