Reok, Manggarai – Di tengah sunyi pagi Desa Salama, Kecamatan Reok, dua sosok berseragam tampak menyusuri sebuah lahan yang baru dibersihkan. Di bawah terik matahari, mereka meninjau dan mengevaluasi area yang dulunya penuh pohon pisang dan semak liar. Kini, lahan seluas 500 meter persegi itu siap menyambut musim tanam baru: jagung hibrida yang diharapkan menjadi simbol ketahanan dan harapan.
Dua sosok itu adalah Aipda Syamsul Rizal dan Aipda Ruslin, Bhabinkamtibmas dari Polsek Reok. Mereka bukan sekadar datang sebagai peninjau, tetapi juga sebagai penggerak langsung. Lahan tersebut adalah milik pribadi Aipda Syamsul Rizal, dan proyek pertanian ini merupakan inisiatif swadayanya—sebuah langkah nyata untuk mendukung program Ketahanan Pangan Nasional di wilayah Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai.
“Ini bentuk kontribusi kami sebagai anggota Polri, bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga menjadi contoh bagi masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong,” ujar Aipda Syamsul Rizal sambil menunjukkan batas lahan yang baru dipagari.
Sinyal komunikasi yang buruk dan akses yang terbatas tak menjadi alasan untuk menyerah. Dengan semangat pengabdian, keduanya berupaya menunjukkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga sebuah panggilan moral bersama.
Kegiatan ini juga tengah dikembangkan melalui koordinasi dengan Dinas Pertanian setempat, guna mendapatkan bibit unggul dan bimbingan teknis yang sesuai dengan pola tanam musim kemarau. Harapannya, budidaya jagung ini bisa berjalan optimal dan menjadi percontohan bagi warga sekitar.
“Kalau kami bisa, masyarakat pun pasti bisa. Lahan tidur yang dimanfaatkan bisa menjadi sumber penghasilan tambahan. Tidak harus besar, yang penting dikelola dengan niat dan kerja keras,” kata Aipda Ruslin menimpali.
Langkah dua personel Bhabinkamtibmas ini menjadi cerminan dari semangat Polri yang tidak hanya hadir dalam penegakan hukum, tapi juga sebagai motor penggerak perubahan sosial di tengah masyarakat.
Melalui pertanian, mereka membangun harapan. Dari ladang kecil, tumbuh cita besar: sebuah kampung yang berdaya, pangan yang cukup, dan masyarakat yang sejahtera.