TTU, Sabtu (19/7/2025) Usai menjalani serangkaian agenda di wilayah perbatasan Wini, Kecamatan Insana Utara, Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si dan Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny. Vily Rudi Darmoko melanjutkan kunjungan kerjanya ke Mapolres Timor Tengah Utara (TTU).
Setibanya di Polres TTU, Kapolda dan rombongan disambut hangat oleh Kapolres TTU AKBP Eliana Papote, S.I.K., M.M., jajaran perwira, anggota serta Bhayangkari dengan suasana penuh keakraban. Suasana hangat ini semakin terasa ketika Kapolda didampingi Ketua Bhayangkari melakukan peletakan batu pertama pembangunan sumur bor untuk mendukung pemenuhan air bersih di lingkungan Polres TTU.
Peletakan batu pertama ditandai dengan pemecahan kendi air dan pembongkaran bata, sebagai simbol dimulainya proses pengeboran. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dari komitmen Polri untuk memberikan perhatian terhadap kebutuhan dasar personel, khususnya ketersediaan air bersih yang sangat vital.
Dalam sambutannya, Kapolda NTT menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kapolres TTU beserta seluruh jajaran dan Bhayangkari atas penyambutan dan kesiapan kegiatan yang luar biasa.
“Air itu kelihatannya sepele, tapi sesungguhnya adalah kebutuhan paling dasar dan pokok. Saya pikir di Polres sudah ada air yang layak, ternyata belum. Untuk itu kami akan bantu, dan Insya Allah Senin depan tim dari balai akan cek titik sumber air,” ungkap Irjen Pol Rudi Darmoko.
Kapolda juga memberikan arahan penuh makna kepada seluruh anggota Polres TTU. Ia menekankan pentingnya berbuat baik, dimulai dari diri sendiri dan keluarga, sebelum memberi pengabdian kepada institusi dan negara.
“Kalau keluarga harmonis, tugas akan terasa ringan. Kita berbuat baik untuk Polri, jangan lakukan pelanggaran yang mencoreng nama baik. Kita semua bertanggung jawab menjaga marwah Polri,” ujarnya penuh semangat.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa Polri tidak sedang dalam posisi baik-baik saja di mata publik, sehingga seluruh anggota di daerah perbatasan seperti TTU diminta menjaga integritas dan nama baik, tidak hanya sebagai anggota Polri, tetapi juga sebagai warga negara yang berada di garda terdepan menjaga perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Jangan sampai tindakan kita merugikan bangsa dan negara. Kita tinggal di wilayah strategis, mari kita tunjukkan bahwa Polri hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga pelayan dan pelindung masyarakat,” tambahnya.
Kapolda juga membuka peluang bantuan untuk polsek dan asrama Polri lain di wilayah TTU yang masih kesulitan air bersih, dengan meminta laporan langsung dari Kapolres.
Kunjungan ini menjadi salah satu bentuk nyata bahwa Polri untuk Masyarakat bukan sekadar slogan, tetapi aksi yang hadir hingga ke akar rumput—membangun, melayani, dan memberdayakan.