Kupang Timur — Di tengah rutinitas keseharian aparat keamanan menjaga stabilitas wilayah, terselip momen sederhana namun sarat makna: seorang polisi yang menolong tanpa diminta, dan hadir tanpa diseru. Itulah yang dilakukan Aiptu Joko Susilo, Bhabinkamtibmas untuk Desa Tuapukan dan Desa Tanah Putih, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.
Pagi itu, Selasa (29/7), sekitar pukul 10.00 WITA, Dusun 2 Desa Tanah Putih masih dalam suasana lengang. Di sela tugas sambangnya, Aiptu Joko menyaksikan seorang warga, Kornelis Saubaki, tiba-tiba terjatuh saat berjalan kaki di pinggir jalan desa. Tanpa ragu, ia segera menghampiri dan memberikan pertolongan pertama kepada pria lanjut usia itu.
Aiptu Joko memapah Kornelis ke tempat aman, memastikan ia sadar dan dalam kondisi stabil, serta meminta bantuan warga sekitar agar korban bisa mendapat perawatan lebih lanjut.
Kehadiran yang Tak Hanya Bertugas, Tapi Peduli
Menurut Kapolsek Kupang Timur, Iptu Nyoman Sarjana, tindakan spontan Aiptu Joko adalah refleksi dari wajah Polri yang hadir sebagai pengayom, bukan sekadar penegak hukum.
“Bhabinkamtibmas itu adalah perpanjangan tangan Polri di tengah masyarakat. Mereka tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi sahabat, pelindung, dan penolong. Apa yang dilakukan Aiptu Joko adalah bentuk pengabdian yang lahir dari keikhlasan,” ujarnya.
Apresiasi dari Warga: Polisi Itu Ada dan Peduli
Tindakan Aiptu Joko mendapat respons hangat dari warga sekitar. Tak sedikit yang menyampaikan terima kasih dan menyatakan bahwa kehadiran polisi di desa mereka bukan hanya terasa, tetapi juga bermakna.
“Pak Joko itu tidak hanya datang kalau ada masalah. Beliau sering bantu warga, bahkan hal-hal kecil sekalipun. Kami merasa aman karena tahu ada yang peduli,” kata seorang warga Dusun 2 yang enggan disebutkan namanya.
Kepedulian Adalah Tindakan, Bukan Hanya Seragam
Kisah ini barangkali tidak akan masuk headline besar, tetapi bagi Bapak Kornelis dan warga Desa Tanah Putih, tindakan Aiptu Joko adalah bentuk nyata dari pelayanan Polri yang humanis dan hadir di saat dibutuhkan.
Dalam suasana sosial yang sering kali diwarnai ketegangan, keberadaan figur seperti Aiptu Joko Susilo menghadirkan harapan — bahwa di balik seragam, ada nurani; dan di balik tugas, ada cinta untuk masyarakat.
