Kupang — Guna memperkuat kolaborasi dalam mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mencegah hal-hal yang tidak diharapkan, Polda NTT menggelar rapat koordinasi bersama para pemangku kepentingan di bidang kesehatan dan gizi, Rabu siang (30/7/2025) di Mapolda NTT.
Kegiatan yang berlangsung di Mapolda NTT ini dipimpin langsung oleh Irwasda Polda NTT Kombes Pol Murry Miranda, S.I.K., M.H dan dihadiri oleh para pejabat utama Polda NTT.
Kepala SPPG Regional NTT, kepala SPPG beserta para ahli gizi, dan mitra penyedia konsumsi bergizi dari wilayah Kota Kupang hadir langsung di Mapolda NTT, sementara para Kapolres/ta jajaran bersama para Kepala SPPG beserta ahli gizi dan mitra beserta Kepala Dinas Kesehatan dari kabupaten lain di NTT mengikuti secara daring melalui Zoom Meeting.
Menurut Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., rapat ini difokuskan pada dua hal utama: pencegahan hal-hal yang tidak diharapkan serta peningkatan akses layanan gizi melalui penguatan SPPG di seluruh wilayah NTT.
“Kami membahas langkah preventif dan solusi konkret agar ke depan tidak terjadi resiko yang tidak diharapakan. Salah satu caranya adalah memperbanyak unit SPPG dan meningkatkan standar pengawasan distribusi makanan,” ujar Kombes Henry.
Dukungan Polda NTT untuk Pembangunan 21 SPPG di Jajaran Polres
Saat ini, keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dinilai masih belum merata di wilayah NTT. Untuk itu, Kapolda NTT menyampaikan komitmen dukungan dari institusi Polri untuk mendirikan SPPG di 21 Polres jajaran Polda NTT, guna mendekatkan akses makanan bergizi kepada anak-anak dan kelompok rentan di seluruh daerah.
“Polri siap mendukung pembangunan SPPG di seluruh Polres. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin hak dasar masyarakat, termasuk hak atas gizi yang layak,” tegas Irjen Rudi Darmoko.
Sinergi Lintas Sektor: Polri, Dinkes, SPPG dan Mitra Gizi
Rapat ini sekaligus menjadi ruang konsolidasi lintas sektor antara Polri, Dinas Kesehatan, pelaksana program SPPG, dan para mitra penyedia layanan gizi. Para ahli gizi juga turut memberikan masukan penting terkait standar keamanan makanan, rantai distribusi, serta sistem pengawasan terpadu di lapangan.
Polda NTT juga menegaskan peran Polri bukan hanya dalam menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga sebagai mitra aktif dalam mendukung program sosial dan kesehatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Kami akan terus memperkuat sinergi untuk memastikan generasi muda kita tumbuh sehat, kuat, dan berdaya saing. Ini adalah komitmen kami: Polri untuk masyarakat,” tutup Kombes Henry.
