Kupang – Senyum lega dan tawa riang menghiasi wajah warga Nusa Tenggara Timur (NTT) saat puluhan ton beras murah disalurkan melalui Gerakan Pangan Murah Polri. Program yang berlangsung sejak Sabtu (9/8/2025) hingga Selasa (12/8/2025) ini bukan hanya soal beras, tapi juga kisah tentang kepedulian dan kehadiran Polri di tengah masyarakat.
Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., melalui Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., mengatakan bahwa setiap senyum yang terlihat saat warga pulang membawa beras menjadi semangat bagi Polri untuk terus berbuat. “Kami tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga ingin memastikan masyarakat bisa hidup lebih tenang dengan kebutuhan pokok yang terjangkau,” ujarnya.
Program ini menjangkau berbagai daerah dengan kontribusi besar dari jajaran. Direktorat Binmas Polda NTT menyalurkan 4 ton beras, Ditpolairud 2 ton, dan Ditlantas 150 kg. Polres Ende menjadi penyalur terbesar dengan 24 ton, diikuti Polres Flotim dan Polres Nagekeo masing-masing 2 ton, serta kontribusi signifikan dari Polres TTS, Rote Ndao, Belu, Lembata, Sabu Raijua, dan lainnya.
Dirbinmas Polda NTT Kombes Pol Sudartomo, S.I.K., M.Si., yang turut memimpin distribusi, menegaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan kebijakan nasional. “Program ini merupakan bentuk nyata dukungan kami terhadap kebijakan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan membantu masyarakat memperoleh beras berkualitas dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.
Di banyak lokasi, stok beras ludes hanya dalam hitungan jam. Warga rela antre sejak pagi demi mendapatkan beras murah. “Melihat warga tersenyum sambil mengangkat karung beras, itu kebahagiaan yang tak ternilai,” tambah Henry.
Kapolda NTT pun mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan program ini. “Mari kita dukung penuh Gerakan Pangan Murah Polri ini, agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya. Polri akan terus ada, tak hanya untuk mengamankan, tetapi juga untuk menyejahterakan,” pesannya.
Di balik panas terik dan antrean panjang, yang hadir bukan hanya beras murah, tetapi juga rasa hangat kebersamaan—membuktikan bahwa di balik seragam Polri, selalu ada hati yang terpanggil untuk melayani.