Kupang – Polres Alor terus mengambil langkah-langkah tegas dan strategis dalam menangani tawuran antar pemuda yang terjadi di Simpang Empat Putra Lio, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, pada Sabtu (15/2) malam. Insiden ini melibatkan pemuda dari Kelurahan Wetabua dan Kampung Baru, Kelurahan Nusa Kenari.
Kabidhumas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., dalam keterangannya di Mapolda NTT, Senin (17/2/2025), menegaskan bahwa Polres Alor telah melakukan berbagai langkah untuk meredam konflik dan mencegah bentrokan susulan.
Tindakan Cepat di Lokasi Kejadian Setelah menerima laporan tentang potensi tawuran, personel Polres Alor yang dipimpin oleh Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman, S.I.K., M.M., langsung bergerak ke lokasi guna membubarkan massa dan mengimbau agar konflik tidak berlanjut. Namun, situasi semakin memanas, sehingga aparat kepolisian harus mengambil tindakan pengamanan terhadap beberapa individu yang membawa senjata tajam seperti busur anak panah dan parang.
Bentrokan kembali terjadi pada pukul 05.00 WITA, ketika massa menyerang petugas dengan lemparan batu dan panah. Meski situasi berhasil dikendalikan, beberapa rumah mengalami kerusakan. Polisi tetap berjaga di lokasi untuk mencegah bentrokan susulan.
Mediasi dan Pendekatan Persuasif Sebagai langkah lanjutan, Polres Alor bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Alor dan tokoh masyarakat dalam upaya mediasi. Pj Bupati Alor, Dr. Drs. Zet Soni Libing, M.Si., bersama Kapolres Alor dan pejabat terkait, menggelar pertemuan dengan perwakilan masyarakat dari kedua belah pihak.
Dalam pertemuan di Kelurahan Wetabua dan Kampung Baru, Kapolres Alor menegaskan pentingnya menjaga ketertiban dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh keadaan. Selain itu, masyarakat diimbau untuk mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada kepolisian.
Peningkatan Keamanan dan Proses Hukum Untuk mencegah terulangnya konflik, pemerintah dan kepolisian berencana mendirikan Pos Keamanan di titik-titik rawan. Selain itu, tujuh korban luka akibat tawuran telah mendapat perawatan di RSD Kalabahi, dan enam saksi telah diperiksa untuk mendukung proses penyelidikan.
Kapolres Alor menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak profesional dan transparan dalam mengungkap pelaku yang bertanggung jawab atas insiden ini. Gelar perkara akan dilakukan setelah seluruh unsur penyelidikan terpenuhi.
Kabidhumas Polda NTT menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga perdamaian di Kabupaten Alor.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi. Polres Alor akan terus melakukan langkah-langkah preventif dan penegakan hukum guna memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga,” tutup Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H.