Labuan Bajo, NTT – Upaya penyelundupan ratusan batang detonator berhasil digagalkan oleh Satuan Polair Polres Manggarai Barat, Polda NTT di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Minggu (23/3/2025) dini hari. Seorang pria berinisial L (39) diamankan karena diduga kuat akan menggunakan bahan peledak tersebut untuk pengeboman ikan di perairan Labuan Bajo, termasuk kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
“Terduga pelaku merupakan penjual yang datang langsung dari Sulawesi. Detonator itu diselundupkan menggunakan kapal niaga,” ungkap Kasat Polairud Polres Manggarai Barat, AKP Dimas Yusuf Fadhillah Rahmanto, S.Tr.K., S.I.K.
Penangkapan L (39) bermula dari informasi masyarakat yang mencurigai aktivitas pelaku. Setelah melakukan penyelidikan selama dua bulan, petugas gabungan Satpolairud Polres Manggarai Barat dan KP. Pinguin 5011 Baharkam Mabes Polri berhasil meringkus pelaku.
Saat penggeledahan, petugas menemukan 100 batang detonator yang disimpan dalam tas kecil berwarna cokelat. Menurut pengakuan pelaku, detonator tersebut akan dirakit menjadi sumbu bom ikan sebanyak 1.000 botol.
“Tindakan ilegal ini telah beroperasi selama tiga tahun belakangan ini. Untuk Labuan Bajo, terduga pelaku mengakui baru pertama kali,” jelas AKP Dimas.
Pelaku beserta barang bukti berupa detonator, tas, ponsel, dan tiket kapal niaga diamankan di atas Kapal KP. Pinguin 5011. Polisi menduga pelaku akan menjual detonator tersebut kepada nelayan dengan harga Rp 8 juta per dos.
“Modusnya pelaku membawa bahan peledak berupa detonator untuk digunakan sebagai bom ikan rakitan guna mendapatkan keuntungan pribadi,” tutur Kasat Polairud.
Akibat perbuatannya, L (39) terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara, penjara seumur hidup, atau hukuman mati sesuai dengan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Senjata Api dan Bahan Peledak.
Penangkapan ini menjadi pukulan telak bagi pelaku pengeboman ikan yang merusak ekosistem laut Labuan Bajo, termasuk kawasan TN Komodo yang menjadi habitat satwa langka. Pihak kepolisian menegaskan akan terus memberantas praktik ilegal ini demi menjaga kelestarian alam.