Kupang, NTT — Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Kapolda NTT) Irjen Pol. Drs. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A., memimpin kegiatan Halal Bihalal yang dihadiri seluruh personel Polda NTT, Selasa (9/4/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi, sekaligus mengevaluasi kedisiplinan dan soliditas seluruh personel usai libur panjang Idulfitri.
Dalam sambutannya, Kapolda NTT menyampaikan bahwa kegiatan Halal Bihalal kali ini bukan hanya sekadar seremonial untuk saling memaafkan, tetapi harus sampai pada tahap mengampuni, yakni proses penyembuhan luka batin yang mendalam antarsesama anggota.
“Saya inginkan kepada kita semua bukan hanya memaafkan, tetapi sampai kepada esensi terdalam dari memaafkan itu, yaitu mengampuni. Karena memaafkan bisa saja belum menyembuhkan, tetapi mengampuni itu menyembuhkan dan memulihkan,” ujar Irjen Silitonga.
Kapolda juga bicara secara santai beberapa anggota yang belum kembali bertugas pasca libur Idulfitri, meskipun masa cuti telah berakhir pada Selasa sebelumnya. Ia menyebut, “Ada yang mungkin masih merasa lebaran, padahal ketupatnya sudah habis”candanya.
Lebih lanjut, jenderal bintang dua ini menekankan bahwa setiap personel Polri harus sadar bahwa tugas bukanlah beban, melainkan bentuk tanggung jawab yang harus dijalani dengan sepenuh hati.
“Tugas ini bukan beban, ini adalah tanggung jawab. Kalau kamu merasa terbeban, artinya kamu perlu introspeksi. Jangan sampai kamu hanya menjalankan tugas karena terpaksa,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Irjen Silitonga menegaskan bahwa Polda NTT adalah satu keluarga besar yang harus saling mendukung, menguatkan, dan membangun kebersamaan dalam melayani masyarakat. Ia mengajak seluruh anggota untuk kembali fokus pada tujuan utama Polri yakni memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Kepolisian Nomor 2 Tahun 2002, khususnya Pasal 13.
“Kesuksesan itu diraih bersama. Tidak bisa sendiri. Karena itu, kita harus bersatu, tidak boleh ada seperti kerikil dalam sepatu. Hari ini adalah saat yang tepat untuk saling mengampuni, bukan hanya bersalaman, tetapi menyentuh hati,” ujarnya dengan penuh semangat.
Menutup sambutannya, Kapolda NTT juga secara pribadi meminta maaf kepada seluruh anggota atas kekhilafan maupun kebijakan yang mungkin kurang berkenan selama masa kepemimpinannya.
“Saya mohon maaf jika ada kekeliruan atau hal-hal yang tidak menyenangkan selama kita bekerja bersama. Mari kita kembali pada hubungan yang hangat dan penuh persaudaraan untuk menjalankan tugas kita dengan lebih baik ke depan,”tutupnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan saling bersalaman dan ramah tamah di lingkungan Mapolda NTT sebagai simbol dari semangat kebersamaan dan kebangkitan etos kerja pasca Idulfitri.