Kupang, NTT — Dalam rangka pengamanan perayaan Hari Raya Paskah tahun 2025, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Wakapolda NTT) Brigjen Pol. Awi Setiyono, S.I.K., M.Hum. memimpin langsung Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Kewilayahan “Semana Santa Turangga 2025” yang digelar di Mapolda NTT pada Selasa (15/4/2025).
Dalam amanatnya, Brigjen Pol. Awi Setiyono menjelaskan bahwa operasi ini digelar untuk menjamin keamanan dan kenyamanan umat Kristiani di seluruh wilayah NTT dalam menjalani rangkaian ibadah Paskah. Ia mengungkapkan bahwa istilah “Semana Santa” berasal dari bahasa Portugis yang berarti “Pekan Suci”. Bagi umat Kristiani, Pekan Suci merupakan momen penting dalam liturgi gerejawi untuk mengenang sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus.
“Paskah merupakan perayaan keagamaan tahunan yang dipastikan akan meningkatkan aktivitas masyarakat dan berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, ancaman, serta permasalahan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah antisipatif dan penanganan yang komprehensif serta terpadu,” ujar Wakapolda.
Operasi Semana Santa Turangga 2025 akan berlangsung selama 15 hari, terhitung mulai 16 hingga 30 April 2025, dan mencakup seluruh wilayah Provinsi NTT. Operasi ini bertujuan untuk menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta kelancaran lalu lintas (kamseltibcar lantas) selama perayaan Paskah.
Brigjen Awi menegaskan bahwa pola pengamanan tidak hanya mengedepankan pendekatan keamanan (security approach), tetapi juga pelayanan (service approach) kepada masyarakat.
“Pelaksanaan operasi ini harus berjalan baik sesuai dengan perencanaan. Penetapan sasaran pengamanan, metode bertindak yang efektif, dan pengendalian lapangan harus dilakukan secara tepat,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar setiap satuan tugas baik di tingkat Polda maupun Polres menjalankan operasi sesuai prosedur dan standar operasional (SOP), serta menjalin sinergi dengan berbagai stakeholder.
Dalam kegiatan pengamanan dan sterilisasi tempat ibadah, personel Polri diminta untuk tidak menganggap remeh situasi serta tetap mewaspadai potensi ancaman. Polri diharapkan dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang menjalankan ibadah.
“Saya berharap masyarakat juga aktif mendukung upaya pengamanan yang dilakukan oleh Polri,” imbuhnya.
Di akhir sambutannya, Wakapolda menyampaikan beberapa penekanan penting bagi seluruh personel dalam pelaksanaan operasi yakni memaknai tugas sebagai bentuk ibadah dan pelayanan, bukan sekadar rutinitas. Anggota pun diminta untuk memelihara disiplin dan patuhi SOP serta rencana operasi (Renops).
“Tingkatkan kewaspadaan terhadap semua bentuk ancaman, jaga soliditas dan kekompakan internal Polri dan yang terakhir bangun sinergi dan komunikasi aktif dengan stakeholder serta elemen masyarakat”.
Sebagai penutup, Brigjen Pol. Awi Setiyono menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah daerah, tokoh agama, serta seluruh elemen masyarakat yang selama ini telah berkontribusi dalam menjaga situasi kamtibmas di wilayah NTT.
“Dengan kebersamaan dan sinergi semua pihak, saya yakin perayaan Paskah tahun ini dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan penuh kedamaian,” pungkasnya.