Kupang, NTT — Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima kunjungan kehormatan dari rombongan Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) Dikreg LIII Tahun Ajaran 2025 dalam rangka Kuliah Kerja Nyata Dalam Negeri (KKN DN), Rabu (21/5/2025). Kegiatan tersebut berlangsung khidmat di Aula Rumah Jabatan Kapolda NTT dan dihadiri langsung oleh Wakapolda NTT Brigjen Pol. Awi Setiyono, S.I.K., M.Hum beserta para Pejabat Utama Polda NTT.
Kunjungan ini dipimpin oleh Dansesko TNI Marsdya TNI Arif Widianto, S.A.B., M.Tr. (Han)., CHRMP bersama sejumlah Perwira Tinggi (PATI) Sesko TNI, antara lain Brigjen TNI Bangkit Rahmat Tri Widodo, M.Si (Han) selaku Dirdik Sesko TNI, Marsma TNI Mukhtar Bakhrong, S.E., M.M., M.Han., CHRMP selaku Dirkersamik Sesko TNI, dan Laksma TNI Teddie Bernard Hermawan, S.E., M.A.P., M.Tr.Opsla selaku Dosen Ahli Operasi Gabungan Sesko TNI.
Pada kesempatan tersebut, Wakapolda NTT Brigjen Pol. Awi Setiyono juga menyampaikan secara singkat sejarah terbentuknya Polda NTT. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya wilayah hukum Polda NTT merupakan bagian dari Polda Bali, sebelum akhirnya berdiri sendiri sebagai Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur. Sejak saat itu, Polda NTT terus berkembang dan memperkuat perannya dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Timor Leste dan Australia.
“Polda NTT memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan, terutama dalam mendukung tugas TNI di lapangan. Sinergi yang terjalin sejak pendidikan, seperti di Akademi dan Sesko, menjadi pondasi kuat untuk menghadapi tantangan di lapangan, termasuk dalam mendukung program ketahanan pangan dan pengamanan wilayah,” tegas Wakapolda.
Dalam sambutannya, Marsdya TNI Arif Widianto menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kapolda NTT atas sambutan hangat yang diberikan. Ia menjelaskan bahwa kegiatan KKN ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para Pasis mengenai karakteristik wilayah NTT sebagai bagian dari wilayah perbatasan yang strategis dalam konteks pertahanan negara.
“Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan gambaran nyata kepada para Pasis mengenai kondisi di lapangan, sekaligus mempertajam kemampuan mereka dalam mengidentifikasi potensi wilayah dan merumuskan strategi pemberdayaan yang tepat. Harapannya, mereka dapat memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah daerah terkait berbagai tantangan dan peluang di wilayah perbatasan,” ujar Dansesko TNI.
Tema besar kegiatan ini mengangkat “Penguatan Pertahanan Wilayah Perbatasan sebagai Beranda Depan NKRI”, di mana kolaborasi pentahelix — yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media — diharapkan dapat mewujudkan ketahanan pangan dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di NTT.
Lebih lanjut, Marsdya TNI Arif Widianto menekankan pentingnya sinergitas antara TNI dan Polri dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah perbatasan. Ia menyampaikan bahwa kerja sama lintas instansi, khususnya TNI-Polri, telah terjalin sejak jenjang pendidikan dan terus berlanjut dalam implementasi di lapangan, khususnya terkait stabilitas keamanan dan ketahanan pangan.
“Kolaborasi TNI-Polri sangat penting dalam menjaga stabilitas keamanan, terutama di daerah perbatasan. Selain menjaga keamanan, sinergi ini juga mendukung program nasional seperti ketahanan pangan, yang menjadi fokus utama di wilayah-wilayah rawan dan strategis seperti NTT,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para Pasis dapat menggali lebih dalam potensi wilayah NTT serta memberikan kontribusi nyata dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat maupun daerah demi kemajuan dan kedaulatan wilayah perbatasan Indonesia.
