Kupang, NTT — Suasana haru dan khidmat menyelimuti Lobby Mapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (11/06), saat jajaran Kepolisian Daerah NTT menggelar Upacara Wisuda Purna Bhakti bagi 11 anggota Polri dan PNS Polri. Kegiatan ini menjadi simbol penghormatan dan ungkapan terima kasih atas dedikasi dan loyalitas luar biasa para personel yang telah menuntaskan masa pengabdiannya di institusi kepolisian.
Kapolda NTT Irjen Pol. Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., yang memimpin langsung upacara tersebut, dalam sambutannya menegaskan bahwa purna tugas bukan sekadar akhir dari perjalanan dinas, tetapi merupakan momen sakral dan bersejarah dalam kehidupan seorang abdi negara.
“Wisuda Purna Bhakti ini merupakan bentuk penghargaan yang tulus dan rasa hormat setinggi-tingginya dari institusi Polri kepada personelnya yang telah berhasil melewati perjalanan pengabdian yang panjang, penuh kesetiaan dan pengorbanan kepada masyarakat, bangsa dan negara,” tegas Kapolda.
Dalam kesempatan ini, 11 wisudawan yang terdiri dari 7 personel Polri dan 4 ASN Polri secara resmi dilepas dari dinas aktif. Mereka adalah:
1. Kombes Pol Drs. Dharu Siswanto (Karolog Polda NTT)
2. AKBP Margarita Sulabesi
3. AKBP Ribka Hangge
4. Kompol Yorsen Bilaud
5. AKP Yohanes Mau Blegur
6. Iptu Suyitno
7. Aiptu I Gede Budhayana
8. Pembina I Nih Luh Putu Meyuningsih
9. Penata Paskalis Wejo Bupu
10. Pengatur I Simon Mooy Ressa
11. Pengatur I Medan Midian Bia
Kapolda menyampaikan bahwa meski upacara ini tampak sederhana, namun maknanya sangat dalam sebagai bentuk apresiasi dari keluarga besar Polda NTT. Ia mengajak para purnawirawan untuk terus bersyukur dan tetap menjadi panutan di tengah masyarakat.
“Saya mengajak kepada seluruh personel yang purnabakti untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bapak Ibu telah melaksanakan tugas-tugas selama puluhan tahun dengan baik dan selesai dalam keadaan yang baik pula,” ujar Irjen Rudi Darmoko.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pensiun bukan akhir dari pengabdian. Para purnawirawan diharapkan tetap mengabdi di lingkungan masyarakat sesuai dengan keahlian masing-masing, serta menjadi contoh teladan yang terus mengangkat citra positif Polri di mata publik.
“Pensiun bukan berarti selesai tugas. Bapak/Ibu sekalian tetap mengabdi sesuai dengan keahlian masing-masing. Harapan kita, anggota Polri dan ASN yang sudah purna dapat menjadi contoh dalam kehidupan bermasyarakat dengan tetap mengangkat citra Polri.”
Sebagai penutup, Kapolda NTT menyampaikan rasa hormat, penghargaan, dan doa kepada seluruh wisudawan.
“Atas nama keluarga besar Polda NTT, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan serta rasa hormat kepada segenap personel yang telah memasuki masa purna atas dedikasi dan kinerja serta dharma baktinya. Semoga segala amal ibadah para purnawirawan dibalas oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.”
Upacara kemudian ditutup dengan tradisi Pedang Pora, sebagai simbol penghantaran para wisudawan ke gerbang kehidupan baru di tengah masyarakat. Tradisi ini menggambarkan bahwa meski mereka tak lagi mengenakan seragam, namun semangat pengabdian mereka akan tetap menyala.
Dengan penuh haru, Kombes Pol (Purn) Drs. Dharu Siswanto beserta seluruh wisudawan melangkah keluar dari gerbang institusi Polri, namun masuk ke ruang pengabdian yang lebih luas—di tengah masyarakat yang senantiasa membutuhkan keteladanan dan integritas mereka.