Kupang, Kamis (17/7/2025) sore — Komitmen Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) untuk membangun sinergi lintas komunitas kembali ditunjukkan melalui kegiatan silaturahmi bersama Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi NTT, yang berlangsung hangat di Mapolda NTT.
Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si, didampingi oleh Dirreskrimsus, Dirreskrimum, dan Kabidhumas Polda NTT. Sementara dari PSMTI hadir Ketua Hengky Lianto bersama jajaran pengurus lainnya, antara lain Bobby Lianto, Yohanes Don Putra Gotama, Krisantus Fullbertus, Marsel Fangidae, Charles Anggrek, Sonny Tamara, Anastasia Fullbertus Liyanto, Alain Niiti Susanto, dan Erwin Antonius.
Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi ruang kolaboratif yang penting antara kepolisian dan komunitas etnis dalam memperkuat kehidupan sosial yang harmonis di NTT.
“Kapolda menyambut baik kunjungan ini karena sejalan dengan semangat Polri untuk terus membangun hubungan yang inklusif dan bermanfaat bagi seluruh elemen masyarakat,” ungkap Kombes Henry.
Dalam pertemuan tersebut, PSMTI memaparkan visi mereka sebagai “rumah besar bagi warga keturunan Tionghoa yang telah menjadi bagian dari bangsa Indonesia.” Dengan semangat kebangsaan, misi mereka difokuskan pada budaya, sosial, dan ekonomi, serta aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana alam dan aksi sosial kemanusiaan.
Dijelaskan bahwa pada 3 Agustus mendatang, Ketua Umum PSMTI direncanakan hadir di Kupang untuk menggelar sejumlah kegiatan sosial, termasuk bakti sosial dan donor darah.
Menanggapi hal tersebut, Kapolda NTT menyampaikan apresiasi tinggi dan membuka peluang kolaborasi lebih luas. Ia juga menyampaikan program prioritas Polda NTT di bidang sosial, salah satunya pengadaan air bersih dan sumur bor di lingkungan asrama Polri, serta pemanfaatan rumah maggot sebagai solusi pengelolaan sampah berbasis lingkungan dan penguatan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Tak hanya itu, Kapolda juga mengusulkan gagasan baru kepada PSMTI untuk mendukung program kesehatan mental masyarakat, khususnya dalam penanganan trauma dan fobia.
“Program dukungan psikologis seperti ini sangat dibutuhkan. Jika dijalankan bersama, bisa membantu Polri, keluarga, dan masyarakat luas. Ini bisa menjadi terobosan untuk menekan angka bunuh diri di wilayah NTT,” ujar Kombes Henry.
Dengan semangat sinergi dan gotong royong, PSMTI dan Polda NTT bersepakat untuk terus membuka ruang kolaborasi, tidak hanya dalam bentuk kegiatan sosial sesaat, tetapi sebagai gerakan kemanusiaan yang berkelanjutan dan inklusif.