Kupang, NTT- Dalam upaya memperkuat ketahanan mental dan emosional personel serta keluarga besar Polri, Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., memberikan pelatihan terapi USEFT kepada personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTT dan Bhayangkari. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 8 Agustus 2025, di Aula Rupatama Polda NTT, Kupang.
Pelatihan yang diselenggarakan ini merupakan bagian dari komitmen Polda NTT untuk terus meningkatkan kesejahteraan psikologis anggotanya, terutama dalam menghadapi tekanan kerja yang tinggi. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny. Villy Rudi Darmoko beserta pengurus, serta Dirreskrimsus Polda NTT Kombes Pol Hans Rachmatulloh Irawan, S.I.K., M.H.
Terapi USEFT (Ultimate SBMS Emotional Freedom Technique) sendiri merupakan teknik untuk mengatasi masalah psikologis dalam diri seseorang berbasis meridian, dengan cara mengetuk titik-titik tertentu di tubuh) sambil mengucapkan afirmasi positif. Teknik ini dikenal mampu membantu meredakan stres, kecemasan, dan trauma secara efektif dan mandiri.
Pelatihan ini dipandu langsung oleh Ny. Vily Rudi Darmoko selaku ketua pembina Yayasan Kesehatan Mental Keluarga dan Bapak Agus EH yang telah berpengalaman dalam mendampingi berbagai institusi dalam program pemulihan psikologis.
Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko dalam sambutannya menyampaikan bahwa kesehatan mental merupakan aspek yang tak kalah penting dari kesehatan fisik, terutama bagi personel yang menjalankan tugas berat dan berisiko tinggi di bidang reserse kriminal.
“Kami menyadari bahwa di balik setiap keberhasilan tugas, ada ketahanan mental yang harus terus dijaga. Pelatihan terapi USEFT ini diharapkan bisa menjadi bekal bagi anggota dan keluarga besar Bhayangkari untuk mengelola stres, menjaga stabilitas emosi, serta mendukung satu sama lain secara psikologis,” ujar Kapolda.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian institusi terhadap anggotanya, sekaligus mendukung program Polri Presisi dalam aspek pembinaan personel yang holistik.
“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya berhenti di sini, tapi bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan bisa ditularkan kepada rekan kerja dan keluarga. Kesehatan mental adalah pondasi penting dalam menciptakan anggota Polri yang profesional dan humanis,” imbuhnya.
Dirreskrimsus Polda NTT, Kombes Pol Hans Rachmatulloh Irawan, S.I.K., M.H., turut menyampaikan apresiasinya atas perhatian pimpinan terhadap kondisi psikologis personel di lapangan. Ia menilai pelatihan ini sangat relevan dengan beban tugas yang dihadapi oleh penyidik dan petugas reserse.
Para peserta semakin antusias saat Ny. Vily Rudi Darmoko live demo langsung membantu salah satu peserta yg mengalami trauma jarum suntik puluhan tahun sembuh dalam waktu singkat. Dalam acara ini para peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga langsung mempraktikkan teknik USEFT yang diajarkan oleh para fasilitator. Banyak peserta yang mengaku merasa lebih tenang dan rileks setelah mengikuti sesi terapi tersebut.
Dengan dilaksanakannya pelatihan ini, Polda NTT berharap dapat terus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di lingkungan kepolisian. Ini merupakan langkah nyata dalam membangun institusi Polri yang tidak hanya kuat secara fisik dan intelektual, tetapi juga tangguh secara emosional dan spiritual.